Bupati Muna Barat Launching Program Petani Keren dan Penanaman Perdana Jagung Kuning 1.500 Ha

PPID.MUNABARAT.GO.ID Bupati Muna Barat, La Ode Darwin, hari ini (15/5/2025) meluncurkan program Petani Keren dan melakukan penanaman perdana jagung kuning seluas 1.500 hektar di Desa Marobea, Kecamatan Sawerigadi. Acara yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani di Muna Barat ini turut dihadiri oleh unsur Forkopimda Kabupaten Muna Barat dan Kepala Bulog Muna.

Dalam sambutannya, Bupati La Ode Darwin menyampaikan bahwa program Petani Keren bertujuan untuk mendukung petani di Muna Barat agar lebih sejahtera melalui pemenuhan kebutuhan dasar pertanian, seperti bibit berkualitas, alat mesin pertanian (alsintan), dan pelatihan. Ia menekankan bahwa program ini merupakan langkah untuk mewujudkan visi Liwu Mokesa, yaitu kampung yang keren, yang tidak hanya membangun fisik tetapi juga meningkatkan kesejahteraan petani.

“Program Petani Keren ini sangat penting karena bertujuan untuk memberikan akses kepada petani kita, mulai dari bibit jagung berkualitas, bantuan alsintan, hingga pelatihan untuk mengoptimalkan hasil pertanian. Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk mewujudkan Liwu Mokesa, di mana petani kita sejahtera dan daerah kita maju,” ujar Bupati La Ode Darwin.

Bupati juga menambahkan bahwa, untuk mendukung ketahanan pangan di Muna Barat, Pemerintah Kabupaten telah menyediakan anggaran kurang lebih Rp 20 Miliar yang akan dialokasikan untuk berbagai program, di antaranya pengadaan bibit jagung, bantuan ternak sapi, ayam potong, ayam petelur, serta alsintan yang dibutuhkan oleh petani untuk meningkatkan produktivitas mereka. “Kami juga telah menyiapkan jonder (alat mesin pertanian roda empat), ekskavator, dan mesin pengering jagung untuk mendukung para petani di Muna Barat,” tambah Bupati.

Ia menekankan bahwa selama ini, masyarakat Muna Barat menghadapi kendala besar dalam mengolah lahan karena keterbatasan alsintan. “Petani kami kesulitan untuk mengolah lahan secara maksimal karena alat yang terbatas. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk memastikan bahwa kebutuhan akan alsintan bisa segera terpenuhi di seluruh desa,” ujar Bupati.

Lebih lanjut, Bupati La Ode Darwin menjelaskan bahwa usaha peternakan, seperti ternak sapi dan ayam, juga dapat menjadi salah satu sumber perputaran ekonomi yang signifikan. “Usaha peternakan ini kami dorong karena selain dapat memperkuat ketahanan pangan, juga dapat menjadi pemasok bahan baku untuk program Makanan Bergizi Gratis dari pemerintah. Kami ingin masyarakat Muna Barat tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga menjadi pemasok dalam program nasional yang mendukung kesejahteraan masyarakat,” jelas Bupati.

Selain itu, dalam sambutannya, Kepala Bulog Muna, mengungkapkan bahwa Bulog siap untuk membeli jagung hasil panen petani dengan harga yang wajar, yakni Rp 5.500 per kilogram, dengan ketentuan kadar air maksimal 14%. Kepala Bulog juga menekankan pentingnya pengeringan jagung setelah panen untuk memastikan kualitas yang sesuai standar.

“Pada acara sebelumnya, saya sempat menyampaikan bahwa Bulog siap membeli jagung dengan kadar air maksimal 14%. Namun, saat ini, Bulog tidak lagi membiayai proses pengeringan jagung. Kami hanya akan menerima jagung dengan kadar air yang tidak melebihi 14%. Oleh karena itu, petani di Muna Barat diharapkan dapat melakukan pengeringan terlebih dahulu sebelum menyerahkan hasil panen mereka ke Bulog, sesuai dengan standar yang telah ditetapkan,” kata Kepala Bulog Muna.

La Mei, salah satu petani yang turut serta dalam kegiatan penanaman perdana tersebut, menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya atas diluncurkannya program ini. La Mei menyatakan bahwa ini adalah pertama kalinya Muna Barat mendapatkan bibit jagung kuning berkualitas Bisi-2, yang diharapkan dapat meningkatkan hasil pertanian jagung di wilayah tersebut.

“Program ini sangat membantu kami. Ini pertama kalinya kami mendapatkan bibit jagung berkualitas, dan kami berharap dengan adanya bibit Bisi-2 ini, hasil panen kami akan lebih baik dan menguntungkan,” ujar La Mei.

Dengan adanya program Petani Keren dan revitalisasi pertanian berbasis teknologi   diharapkan para petani di Muna Barat dapat meningkatkan hasil produksi mereka, memperbaiki kualitas komoditas, dan akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Sumber : Tim Liputan Kominfo Mubar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *