Bupati Muna Barat Audiensi Dengan Wakil Menteri Perdagangan: Bahas Revitalisasi Pasar dan Peluang Komoditas Unggulan

PPID.MUNABARAT.GO.ID Bupati Muna Barat, La Ode Darwin, melakukan audiensi dengan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia pada Jumat (9/5/2025) di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta. Dalam pertemuan tersebut, Bupati didampingi oleh Kepala Bappeda dan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Muna Barat.

Audiensi diterima langsung oleh Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti Widya Putri, yang akrab disapa Roro Esti. Dalam kesempatan itu, Bupati Muna Barat menyampaikan berbagai hal strategis terkait penguatan infrastruktur ekonomi masyarakat, khususnya melalui revitalisasi pasar rakyat di setiap kecamatan, serta pengembangan potensi komoditas unggulan daerah.

Wakil Menteri Perdagangan menyampaikan dukungan penuh atas rencana revitalisasi pasar rakyat yang diinisiasi oleh Pemerintah Kabupaten Muna Barat. Menurutnya, keberadaan pasar yang bersih, nyaman, teratur, dan dikelola dengan baik akan meningkatkan minat kunjungan dan mempercepat perputaran ekonomi lokal.

Selain dukungan untuk revitalisasi pasar, Roro Esti juga menekankan pentingnya pelatihan dan pembinaan kepada pedagang agar dapat beradaptasi dengan sistem perdagangan berbasis digital. Ia menyampaikan komitmen Kementerian Perdagangan untuk memfasilitasi pelatihan penggunaan platform pasar daring, pembayaran nontunai seperti QRIS, promosi digital, serta manajemen dagang berbasis teknologi.

Lebih jauh, Wamen Perdagangan juga memberikan dukungan atas rencana pembangunan pasar induk atau pasar modern di Kabupaten Muna Barat. Pemerintah daerah diminta untuk segera menyiapkan dokumen dan persyaratan teknis agar usulan pembangunan tersebut dapat ditindaklanjuti dalam program nasional.

Dalam audiensi tersebut, Bupati La Ode Darwin juga memaparkan potensi komoditas unggulan Muna Barat di sektor perikanan, seperti kepiting, rajungan, lobster, dan teripang. Ia menyampaikan bahwa fluktuasi harga dan belum adanya akses pasar yang luas masih menjadi kendala utama bagi pelaku usaha di sektor ini.

Selain itu, Bupati juga menyoroti potensi besar yang dimiliki Kabupaten Muna Barat di sektor pertanian, peternakan, dan produk-produk UMKM lokal. Namun demikian, produk-produk unggulan tersebut hingga kini masih belum terekspose ke pasar luar daerah secara optimal.

“Kami ingin memastikan bahwa pasar rakyat di Muna Barat bisa menjadi penggerak ekonomi desa. Revitalisasi pasar ini bukan hanya soal fisik bangunan, tetapi juga bagaimana memperkuat kapasitas pedagang dan membuka akses pemasaran yang lebih luas, termasuk secara digital. Visi kami mewujudkan Liwu Mokesa, kampung yang keren, yaitu daerah yang tumbuh sehat, bersih, dan berdaya saing,” ujar Bupati La Ode Darwin.

Ia menambahkan, kondisi keterbatasan ekspos pasar terhadap produk pertanian, peternakan, perikanan, dan UMKM saat ini menjadi tantangan yang sangat membutuhkan pembinaan dan dukungan dari Kementerian Perdagangan agar dapat masuk dalam rantai pasok yang lebih luas dan bernilai.

Senada dengan Bupati, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Muna Barat, La Ode Khairul Ashar, ST, M.Sc, menambahkan bahwa pihaknya telah memetakan pasar-pasar yang akan direvitalisasi dan siap bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan dalam menyiapkan data dan kelengkapan usulan.

“Dengan pembinaan serta dukungan dari kementerian, kami yakin para pedagang bisa naik kelas dan ikut bersaing dalam ekosistem perdagangan digital. Ini juga akan membantu menciptakan iklim perdagangan yang sehat dan modern di daerah,” jelas Ashar.

Menanggapi paparan komoditas unggulan perikanan dan potensi sektor lainnya, Wakil Menteri Perdagangan menyambut baik dan menyatakan kesediaan Kementerian untuk membantu mencarikan peluang pasar yang lebih stabil dan menguntungkan, baik untuk pasar domestik maupun ekspor.

Audiensi ini diharapkan menjadi awal dari kerja sama yang lebih konkret antara Pemerintah Kabupaten Muna Barat dan Kementerian Perdagangan dalam memperkuat sistem perdagangan daerah dan meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha lokal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *