PPID. MUNA BARAT. GO. ID Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Muna Barat melalui Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan menggelar kegiatan Gerakan Cegah Stunting dan Aksi Bergizi di SMP 1 Barangka pada Selasa, 30 November 2025. Kegiatan ini diikuti oleh 150 siswi SMP 1 Barangka, dengan tujuan untuk meningkatkan literasi kesehatan mengenai pentingnya tablet tambah darah, olahraga, dan konsumsi gizi seimbang.
Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan komitmen sekolah dalam melaksanakan aksi bergizi secara rutin setiap minggu serta memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam penyelenggaraan program aksi bergizi di sekolah. Metode pertemuan dilakukan dengan berbagai aktivitas interaktif, termasuk senam bersama, sarapan bersama, pemaparan materi, diskusi interaktif, sesi tanya jawab, serta konsumsi tablet tambah darah secara serentak.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Muna Barat, Muh. Ramadhan, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. "Kami sangat mendukung gerakan cegah stunting dan aksi bergizi di sekolah. Kegiatan ini sejalan dengan komitmen kami untuk menciptakan generasi muda yang sehat, cerdas, dan produktif. Kami berharap kegiatan seperti ini dapat dilakukan secara rutin di sekolah-sekolah di Muna Barat agar manfaatnya dapat dirasakan secara berkelanjutan," kata Muh. Ramadhan.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara, yang diwakili oleh Kepala Bidang Bina Kesehatan Masyarakat Dinkes Sultra, Rosmawati Rasyid. Dalam sambutannya, Rosmawati menegaskan pentingnya aksi bergizi di sekolah sebagai upaya pencegahan stunting dan anemia sejak usia dini. "Muna Barat adalah kabupaten ketiga dari tiga kabupaten yang kami pilih untuk melaksanakan aksi cegah stunting. Dalam kesempatan ini, kita bersama-sama untuk menggerakkan aksi cegah stunting, mencerdaskan, serta memberikan kekuatan kepada kita semua bahwa siswa di sekitar kita harus terhindar dari anemia yang bisa berdampak pada stunting. Kegiatan aksi bergizi ini adalah komitmen bersama untuk memastikan anak-anak kita bebas dari anemia dan stunting. Kami juga berkomitmen mengajak sekolah untuk melaksanakan aksi bergizi ini secara berkesinambungan karena aksi bergizi ini menjadi muara dalam pencegahan stunting," ujar Rosmawati.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Muna Barat, La Ode Mahajaya, menjelaskan bahwa kegiatan aksi bergizi ini sangat penting untuk mencegah stunting. "Pada prinsipnya, ada tiga intervensi utama dalam aksi bergizi ini. Pertama, sarapan pagi dan minum tablet tambah darah. Kedua, edukasi gizi kepada siswa-siswi. Ketiga, melakukan olahraga. Kegiatan ini dilaksanakan karena hasil riset tahun 2018 menunjukkan bahwa sekitar 26% anak usia 5-14 tahun mengalami anemia, dan 33% pada usia 15-28 tahun. Anak remaja masih berada dalam fase pertumbuhan, dan jika gizinya tidak baik, pertumbuhannya juga akan terhambat. Oleh karena itu, tablet tambah darah sangat penting, terutama untuk remaja putri," ujar La Ode Mahajaya.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran siswa dan warga sekolah tentang pentingnya gizi, olahraga, dan kesehatan secara menyeluruh. Selain itu, diharapkan aksi bergizi dapat dilaksanakan secara rutin di semua sekolah, untuk menciptakan generasi yang sehat, bebas anemia, dan terhindar dari stunting. Dengan dukungan penuh dari semua pihak, diharapkan program ini akan memberikan dampak positif dalam meningkatkan kualitas hidup dan perkembangan generasi muda di Kabupaten Muna Barat.
Sumber : Tim Liputan Diskominfo Mubar
Penulis : Wa Ode Rahmatia, SP (Kabid Opini dan Aspirasi Publik)
Penanggungjawab : Al Rahman, S.Pd, M.Si (Kadis Kominfo-SP)
Kolaborasi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara dan Pemkab Muna Barat Gelar Gerakan Cegah Stunting dan Aksi Bergizi di SMP 1 Barangka
Galeri Foto